Ssst Ini dia Rahasia Shalat Dhuha
Sinar waktu dhuha merupakan pertanda dimulainya aktivitas kehidupan dibelahan bumi yang terkena pancarannya. Waktu dhuha adalah waktu ketika kondisi sinar matahari berada pada puncak konduktivitasnya untuk mendukung segala bentuk kegiatan manusia dan cita-cita yang diraih. Jadi, usaha apapun, berjualan mesin, berjualan di pasar atau pekerjaan apapun baik sekali kalau dilakukan setelah dhuha.
Ali bin Abi Thalib ra, berkata,”Rasulullah saw, shalat dhuha pada saat (ketinggian) matahari di sebelah timur sama dengan ketinggiannya pada waktu shalat Ashar di sebelah barat”.
Shalat dhuha dilakukan untuk meneguhkan langkah dan perwujudan dari doa-doa saat shalat tahajud di tengah malam, ditengah aktifitas yang kita jalankan. Shalat dhuha untuk menemani kita saat kelelahan bekerja di terik siang, sebelum shalat dhuhur dilakukan. Shalat dhuha dilakukan merupakan ucapan syukur dari siang yang telah dilakukan dan aktivitas yang tengah dilakukan.
Nama lain shalat dhuha adalah shalat awwabin orang-orang arab menyebutnya sebagai shalat memohon taubat, shalat isyraq adalah shalat saat terbit matahari pengertiannya merujuk pada permulaan masuknya waktu shalat dhuhur.
Keutamaan shalat dhuha, orang yang melakukan dua rakaat tercatat sebagai orang yang tidak lalai, orang yang melakukan empat rakaat sebagai ahli ibadah dan gemar melakukan hal-hal kebaikan, orang yang melakukan enam rakaat akan terjaga dari perbuatan dosa sepanjang hari itu, orang yang melakukan delapan rakaat tercatat sebagai orang-orang taat dan sukses, orang yang melakukan dua belas rakaat akan dibuatkan rumah indah didalam surga.
Allah SWT dalam beberapa ayat bersumpah dengan waktu dhuha. Dalam pembukaan surat Assyams, Allah berfirman, ”Demi matahari dan demi waktu dhuha.” Bahkan, ada surat khusus di Alquran dengan nama Addhuha.
Pada pembukaannya, Allah berfirman, ”Demi waktu dhuha.” Imam Arrazi menerangkan bahwa Allah SWT setiap bersumpah dengan sesuatu, itu menunjukkan hal yang agung dan besar manfaatnya. Bila Allah bersumpah dengan waktu dhuha, berarti waktu dhuha adalah waktu yang sangat penting. Benar, waktu dhuha adalah waktu yang sangat penting. Di antara doa Rasulullah SAW: Allahumma baarik ummatii fii bukuurihaa. Artinya, ”Ya Allah berilah keberkahan kepada umatku di waktu pagi.”
Ini menunjukkan bahwa orang-orang yang aktif dan bangun di waktu pagi (waktu subuh dan dhuha) untuk beribadah kepada Allah dan mencari nafkah yang halal, ia akan mendapatkan keberkahan. Sebaliknya, mereka yang terlena dalam mimpi-mimpi dan tidak sempat shalat Subuh pada waktunya, ia tidak kebagian keberkahan itu.
Abu Dzar meriwayatkan sebuah hadis. Rasulullah SAW bersabda, ”Bagi tiap-tiap ruas anggota tubuh kalian hendaklah dikeluarkan sedekah baginya setiap pagi. Satu kali membaca tasbih (subhanallah) adalah sedekah, satu kali membaca tahmid (alhamdulillah) adalah sedekah, satu kali membaca takbir (Allahu Akbar) adalah sedekah, menyuruh berbuat baik adalah sedekah, dan mencegah kemungkaran adalah sedekah. Dan, semua itu bisa diganti dengan dua rakaat shalat Dhuha.” (HR Muslim).
Aisyah menceritakan bahwa Rasulullah SAW selalu melaksanakan shalat Dhuha empat rakaat. Dalam riwayat Ummu Hani’, ”Kadang Rasulullah SAW melaksanakan shalat Dhuha sampai delapan rakaat.” (HR Muslim). Imam Attirmidzi dan Imam Atthabrani meriwayatkan sebuah hadis yang menjelaskan bahwa bila seseorang melaksanakan shalat Subuh berjamaah di masjid, lalu ia berdiam di tempat shalatnya sampai tiba waktu dhuha, kemudian ia melaksanakan shalat Dhuha, ia akan mendapatkan pahala seperti naik haji dan umrah diterima. Para ulama hadis merekomendasikan hadis ini kedudukannya hasan.
Jelaslah bahwa shalat Dhuha sangat penting bagi orang beriman. Penting bukan karena–seperti yang banyak dipersepsikan–shalat Dhuha ada hubungannya dengan mencari rezeki, melainkan ia penting karena sumpah Allah SWT dalam Alquran. Maka, sungguh bahagia orang-orang beriman yang memulai waktu paginya dengan shalat Subuh berjamaah di masjid, lalu dilanjutkan dengan shalat Dhuha.